Siska Yuniati
menunggu kereta yang akan membawamu serta
Ibu tersenyum melihatmu menyusut air mata
Mengapa menangis, sedang kau akan berjalan menuju
cita-citamu
Mengapa bersedih, sedang kau akan menyongsong hari
depanmu
Lihatlah Nak, malaikat setia mendampingimu
Kepakan sayapnya akan melidungimu dari goda dunia
Nestapamu akan menguar bersama udara yang lindap
Hari-harimu akan bertukar dengan prestasi gemilang
Di sini, terpisah jarak Ibu selalu mendoakanmu
Untaian kasih Ibu menyelimutimu sepanjang waktu
Belaian sayang Ibu membuntuti setiap langkahmu
Tegak dan sigaplah Nak, berlari untuk meraih asa
Nak, pagi itu peluit dibunyikan
Kau cium tangan Ibu memohon restu
Sekali lagi Ibu tersenyum,
“Baik-baik jaga diri”
Kereta berjalan, gemuruhnya menggetarkan dada
Nak, pagi itu setelah kepergianmu
Ibu menyusut air mata
Merelakan rengek manja,tawa candamu
Ah, Nak …
Kau kini telah dewasa
Dipublikasikan pada kumpulan puisi Cinta Bersemi di Rumah Santri (Leutikaprio, 2012).
Thanks for reading Pagi di Stasiun | Tags: PUISI
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »